NEED TO FEEL REAL LOVE

Minggu, 26 September 2010

Tolong dengar apa yang tidak aku katakan

Terima aku apa adanya
Jangan terkecoh olehku. Jangan terkecoh oleh topeng yang ku pakai. Karena aku memakai topeng, aku memakai seribu topeng, topeng yang takut ku lepaskan, yang tidak satupun adalah diriku. Pura-pura adalah seni yang jadi sifat kedua bagiku, tetapi jangan terkecoh, deh.

Aku memberikan kesan bahwa aku tenteram, bahwa semuanya beres, baik di dalam batin maupun lingkunganku; bahwa kepercayaan diri adalah ciri-ciriku dan sikap tenang adalah kebiasaanku; bahwa perairannya tenang dan bahwa akulah yang memegang kendali dan aku tidak butuh siapapun. Tetapi jangan percaya, deh; ku mohon. 

Aku mengobrol santai denganmu dengan nada basa-basi. Aku katakan segalanya yang sebenarnya tidak ada artinya, yang sama sekali lain dari pada seruan hatiku. Jadi, kalau aku sedang berceloteh, jangan terkecoh oleh apa yang ku ucapkan. Tolong dengarkan dengan seksama dan berusahalah mendengar apa yang tidak ku ucapkan; apa yang ingin dapat ku ucapkan; apa, demi keselamatan, yang perlu ku ucapkan tetapi tidak bisa. Aku tidak suka bersembunyi. Sejujurnya, lho. Aku tidak suka permainan basa-basi yang ku mainkan ini.

Sebenarnya aku ingin tulus, spontan, dan menjadi diriku sendiri; tetapi kamu harus menolong aku. Kamu harus menolong aku dengan mengulurkan tanganmu, sekalipun kelihatannya aku tidak menginginkannya atau membutuhkannya. Setiap kali kamu bersikap baik serta lembut dan memberikan dorongan, setiap kali kamu berusaha mengerti karena kamu sungguh peduli, hatiku bersayap. Sayap kecil, sih. Sayap lemah, sih. Tetapi pokoknya bersayap. Dengan kepekaanmu dan simpatimu serta daya pengertianmu, aku bisa menaggung semuanya. Kamu bisa menghembuskan nafas kehidupan ke dalam diriku.

Pasti tidak mudah bagimu. Keyakinan akan ketidakberhargaan yang sudah lama pasti membangun dinding yang kuat. Tetapi kasih lebih kuat dari pada dinding yang kuat, dan di sanalah letaknya pengharapanku. Tolong usahakan untuk merubuhkan dinding itu dengan tangan-tangan yang kokoh, tetapi lembut. Karena seorang anak itu peka, dan aku ini anak-anak.
Siapa, sih, aku, mungkin kamu bertanya-tanya.
Karena aku adalah setiap pria, setiap wanita, setiap anak-anak..
Setiap manusia yang kamu temui.